Blogger Chatter Facebooker Kompasianer Kaskuser Netter: Memasyarakatkan Telur Puyuh Konsumsi

Ketika sinyal internet sudah menyelusup dimana-mana dari kota besar sampai pelosok desa. Ketika penyebaran informasi bukan lagi hal melelahkan yang harus dengan menempuh perjalanan berpayah-payah. Bermunculanlah para netter di seluruh wilayah tanah air: facebooker, chatter, blogger, kompasianer, kaskuser dan sederet sebutan yang lain apapun untuk penduduk dunia maya.

Maka saatnya untuk menyebarkan informasi seluas-luasnya, memasyarakatkan telur puyuh. Agar tersosialisasi bahwa telur puyuh bukan bahan makanan yang berbahaya dan menakutkan.

Tentu analisa para ahli di bidang gizi dan nutrisi untuk selanjutnya lebih diperlukan juga. Tapi apa manfaatnya? Dan untuk keuntungan siapa?
Menjadi pertanyaan yang tidak jelas kemana menjawabnya. Semacam kampanye sukarela, yang jika dilakukan oleh profesionalis di bidangnya, barangkali bisa hanya muncul pemikiran: untuk kepentingan apa dan siapa?

Pesimistis ya?

Tapi tidak juga. Seolah mungkin tanpa ada keuntungan dari pemberitaan, nyatanya media online seperti kompas.com dan tribuntrimur juga pernah mempublikasikan manfaat telur puyuh.
Pada kompas.com di pemberitaan ini: Telur Puyuh Si Mungil yang Sakti.
Di Tribun Timur juga pernah ada, tapi ngubek-ubek link-nya belum nemu. Dulu “lupa” tidak mencantumkan.
Judulnya: Telur Puyuh Sangat Bagus untuk Nutrisi Otak.
Mungkin di temboloknya bisa dicari, tapi saya tidak tahu caranya.

Penyebaran informasi untuk sekarang ini tidak harus lagi tergantung media online. Jurnalis warga dengan bahasa linggisnya citizen journalism pun juga sudah bisa ikut serta berbagi informasi mengenai manfaat telur puyuh yang penuh gizi demi untuk kesehatan.

Netter, blogger, chatter, facebooker, kompasianer, kaskuser, etc bisa memasyarakatkan dan lebih mensosialisasikan telur puyuh. Diharapkan bisa mendongkrak penyerapan pasar dan konsumsi atas telur puyuh.

Siapa yang diuntungkan?

Bisa diperkirakan ya pelaku-pelaku usaha di bidang ternak puyuh. Mulai dari penyedia bibit, pabrik pakan, usaha transportasi, pengusaha pom bensin, jasa kiriman paket, peternak puyuh, penyedia sarana prasarana beternak mulai dari wadah minum sampai pembuat egg tray, pabrik pralon, pabrik strimin, penjual kayu, pabrik paku, bahkan penjual pulsa juga ikut diuntungkan. Dan berderet-deret yang lain lagi.

Lalu apa untungnya netter, blogger, chatter, facebooker, kompasianer, kaskuser, dll jika begitu? Tidak usah dipikir. Bisa saja selain yang ngeblog di wordpress bisa pasang adsense, afiliasi, dll. Atau yang beli domain juga bisa pasang-pasang iklan. Selain itu, tidak usah menjadi target. Percaya saja bahwa akan ada keuntungan yang datang bahkan tidak diperkirakan asalnya.

Mari menulis untuk kebahagiaan sesama.

6 responses to “Blogger Chatter Facebooker Kompasianer Kaskuser Netter: Memasyarakatkan Telur Puyuh Konsumsi

  1. Saya coba corat-coret bukan menulis, bolehkan…

    Saat ini kita masih harus banyak prihatin, walaupun kemarin-kemarin sedikit ada secercah harapan bahwa harga telur sudah mulai merangkak naik, tapi kelihatannya masih tertatih-tatih dan harus dimulai lagi dari awal.

    Kalau saya simak tulisan2 di blog ini sudah banyak solusi yang ditawarkan, tapi yang lebih penting lagi adalah aktion/tindakan nyata apa yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang dan mulai dari yang terkecil.

    Saya punya pemikiran bagaimana kalau kita buat iklan di blog ini tentang manfaat telur puyuh yang kemas menarik dan bisa muncul setiap kita buka blog ini, mungkin diantara teman yang punya kemampuan hal ini, tidak ada salahnya bila kita coba.

    Masalah siapa yang diuntungan tidak usah di pikir, seprti kita habis buang air besar tanpa mengingat-ingat kebaian kita (ikhlas) Alloh lebih tahu apa yg terbaik untuk kita.

    Terus terang dengan adanya blog ini saya menjadi bergairah untuk terus belajar tentang perpuyuhan, dan berusaha lebih baik dari yang kemarin.
    Disamping bisa curhat, menyalurkan emosi, refresing, menimba ilmu, memperluas wawasan dll, ada satu hal yang sangat kepuasan batin yang nilainya jauh lebih berharga dari keuntungan ternak puyuh.

    Demikain sedikit corat-coret, mohon koreksi bila kurang berkenan.

    Salam puyuhjaya. Makin keren , sik joooos aeeeee

    • Silahkan Pak Komari, yang ini baru tertanggapi.
      Terus terang saja dalam ngeblog saya cuma bonek, modal nekat. Bisanya hanya nulis, publish, dan menanggapi komentar. Untuk otak atik kode html agar bisa tampil sesuatu gitu, saya tidak bisa. Apalagi ini blog gratisan, tentu lebih tidak bisa dibikin semau-maunya (mungkin) kalo dengan blog yang beli domain. Upama saya beli domain, terus bisa utak atik, nanti musti bolak balik ke warnet. Ya apa adanya dan sebisanya saja.

      Tetapi usulan Pak Komari akan saya coba sebenarnya dengan memasang halaman manfaat telur puyuh sebagai halaman statis. Tapi saya ragu-ragu kalau utak atik homepage, khawatir search engine tidak lagi mengenali. Padahal kayaknya blog puyuhjaya ini sudah agak akrab dengan berbagai search engine.

      Begitu, Pak. Terima kasih masukannya.
      Salah jaya dan sukses selalu.

  2. Oh yaa mas puyuhjaya…
    Sudah berapa yang sudah mengunduh blog ini ?
    Berapa jumlah anggotanya ?
    Kalau bisa semua yg sudah berkunjung di blog ini dibuatkan biodata lengkap, sehingga kita bisa saling komonikasi dan mungkin saling silaturahmi

    Ok…sukses lelalu

    • Terima kasih apresiasi dan atensi dari Bp. Komari yang serasa senantiasa menyemangati.

      Sebelumnya mohon maklum, mungkin yang dimaksud Bp. Komari seperti di http://forumternak.com nya Mas Sholehuddin, atau http://puyuhindonesia.com nya Mas Punjung?
      Jika formatnya seperti itu, bisa Pak dengan pendaftaran menjadi anggota plus biodata masing-masing.
      Tetapi jika model blog seperti ini, lebih mengedepankan pada postingan penulisan artikel, sehingga tidak bisa dibikin seperti ruang-ruang chating. Bisanya komunikasi sepertinya pada komentar demi komentar.

      Tetapi jika model dengan format http://forumotion.com , wah, hape saya tidak mendukung. Hanya bisa baca tulisan dan meraba-raba perintah-perintahnya, karena hanya kotak-kotak kosong tanpa tulisan.

      Mungkin pemecahannya untuk blog, bisa sebagai kontributor/penulis. Tapi syaratnya, harus bikin akun wordpress dan kerelaan.

      Jadi bisanya ya begini ini, Pak. Paling dari komentar terus saya unggah menjadi artikel. Saya anggap sudah diijinkan oleh penulis komentarnya.

      Salam sukses selalu

  3. TErima kasih mas…

    Tidak apa, saya sendiri juga tidak bisa, hanya bisa corat-coret aja sedapatnya dan seadanya

    Tapi insaalloh blog yg sederhana ini mempunyai manfaat yang besar untuk kesejahteran bersama

    Salam sukses, menggapai masa depan yang lebih cerah, secerah waktu pagi dikala matahari menampakkan wajahnya

  4. Amiin amiin . . Terima kasih kembali. Demikian juga yang saya harapkan dari blog sederhana dan domain gratisan seperti ini. Biarpun saya sendiri sangat terbatas sekali dalam perpuyuhan. Beruntung sekali banyak yang berkenan menuliskan komentar, sehingga bisa memunculkan pencerahan bersama-sama. Saya juga bisa ikut menyimak dan belajar.

    Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, demikian juga secoret dua coret dari manapun di blog ini bisa menjadi manfaat tinggalan di masa depan. Syukur-syukur menjadi ilmu yang bermanfaat. Amiiin..

    Salam sukses dan semangat yang selalu gres.

Silahkan Menuliskan Komentar di Sini [Trima Kasih]