Animo masyarakat konsumen telur puyuh berpengaruh besar terhadap mekanisme pasar, ujung-ujungnya menciptakan harga yang diterima tidak diterima menjadi standar pada saat itu. Demikian kira-kira menggambarkan tentang pemasaran telur puyuh.
Ada pedagang, ada pengepul, ada agen, distributor, pedagang asongan, sampai kemasan rapi di supermarket, di situlah telur puyuh bergerak seolah berirama dari berbagai penjuru peternakan. Semuanya bersliweran, menjadi informasi yang seperti carut marut di depan peternak puyuh di desa ini. Seperti gambar gelombang, berpendar-pendar, menciptakan sebentuk peta pemasaran telur puyuh nasional: sampai saat ini. Entah esok hari. Baca lebih lanjut