Puyuh sebagai salah satu hewan unggas ternakan, terhitung bertubuh kecil, bisa terbang, tapi hanya seperti meloncat. Biarpun begitu, sebagai makhluk hidup yang bahkan diambil hasilnya berupa telur (puyuh petelur), burung puyuh ini membutuhkan pakan. Coba kalau si puyuh ini tidak diberi pakan, berhari-hari, berminggu-minggu… Jangankan bertelur, bernyawapun sepertinya sudah tidak lagi.
Pada postingan ini, terutama masalah pakan puyuh, khususnya sekedar rasan-rasan tentang salah satu merk pakan puyuh, yaitu COMFEED. Saya ingin bercerita.
Sebelum berlanjut, sekedar background cerita saja, bahwa sebagai peternak plasma, saya tidak bisa seenaknya ambil pakan dari luar. Sehingga tidak paham pasti bagaimana kelebihan kekurangan atas suatu merk pakan puyuh.
Biarpun begitu, dalam pergaulan dengan peternak-peternak mandiri, mereka banyak bercerita mengenai pakan puyuh yang digunakan. Salah satunya kenapa sebagian dari para peternak puyuh mandiri itu beralih meninggalkan pakan puyuh merk Comfeed. Alias pindah ke lain hati.
Menurut gremeng-gremeng yang saya dengar dari teman-teman peternak puyuh mandiri, katanya kalau memakai pakan puyuh merk Comfeed, bikin hasil produksi telur puyuh jadi tidak merata. Besar kecilnya terlihat sekali. Cukup signifikan.
Ah…. Apa iya?? Benarkah??
Bukankah memang wajar jika produksi telur puyuh ada yang besar, ada yang kecil, ada yang lonjong sekali, ada yang bulat. Yang jelas tidak ada yang kotak, atau memanjang seperti usus. Begitu saya menanggapinya.
Sekali lagi para peternak mandiri ya teman-teman saya, yang sudah mencoba berbagai merk pakan (kata beliau-beliau), memang begitu kok. Ya memang wajar kalau ukuran satu produksi yang bahkan ribuan tidak mungkin sama persis. Tapi kalau pakai pakan puyuh merk Comfeed hasil besar kecilnya sangat kentara sekali. Coba saja kalau tidak percaya…
Ah… Bikin penasaran juga. Padahal tahu kalau saya peternak plasma tidak bisa mencoba pakan puyuh merk lain selain yang diantar oleh PT. Itu juga musti pakai merk UKS (Untuk Kalangan Sendiri) yang semoga semakin tambah bagus kualitasnya.
Demi rasa penasaran, akhirnya saya bertekad mengorbankan feed intake (standar pengambilan pakan) yang minimal 20, waktu itu sampai jadi jauh di bawah 20, demi untuk mencoba pakan puyuh merk Comfeed.
Waktu itu biasa saya ambil per-minggu 18 sak. Karena ingin ujicoba, lantas saya cuma ambil 14 sak saja dari PT. Yang 4 sak pakan puyuh merk Comfeed, saya beli di luar.
Hanya dua minggu saja saya mencoba. Itupun 4 berbanding 14. Tentu sulit untuk dijadikan sebagai ujicoba. Tidak apa-apa, yang penting saya ada sedikit kepuasan. Selain itu, petugas yang mengantar pakan puyuh sudah mengeluh “mas, nek intake e ra ngasi 20, bonusku ilang lho, mas.”
Akhirnya saya waktu itu kembali full ambil pakan dari PT. Menjaga loyalitas, dan kasihan sama petugas lapangan kalau sampai hilang bonusnya.
Lalu bagaimana hasil selama dua minggu ujicoba pakan puyuh merk Comfeed yang katanya bikin produksi telur jadi besar kecil tidak merata??
Cobalah dibayangkan, 4 sak lawan 14 sak. Total penggunaan 18 sak dalam satu minggu. Berarti yang 4 sak hanya dapat berapa hari? Bahkan tidak sampai dua hari.
Akan tetapi…….
Selama kurang dari dua hari itupun hasilnya lumayan agak kelihatan. Walaupun saya tidak berani memastikan.
Susah untuk menjelaskan bagaimana ukuran merata tidaknya produksi telur puyuh selayaknya riset ilmiah, hanya dari mengamati selama menata telur saja. Entah karena sugesti dari teman-teman peternak puyuh mandiri yang meninggalkan Comfeed, atau kenyataannya memang begitu?
Produksi telurnya memang kelihatan sekali besar kecil tidak merata. Walaupun hanya kurang dua hari. Tapi dalam satu masa produksi, mungkin pengaruh pakan yang terakhir diberikan yaitu Comfeed, cenderung seolah terbukti benar apa kata teman-teman peternak puyuh mandiri.
Tapi… Biarpun terlihat besar kecil yang cukup signifikan, bobot telurnya terhitung berat. Dari ukuran saya, terhitung berat itu jika 900 butir mencapai lebih dari 10 kg, bahkan di atas 10,50 kg.
Berarti yang telur kecilpun sangat berisi, penuh, dan padat.
Benarkah??
Bagaimana dengan pengalaman anda??
Salam
[Puyuh Jaya]
Email: puyuhjaya@gmail.com
*karena ternyata lewat perujuk pencarian terlihat ada yang menanyakan harga pakan puyuh merk Comfeed, maka artikel ini saya tambahi informasi harga. Bahwa di daerah saya sekarang (Desember 2011), harga pakan puyuh merk Comfeed di toko pakan, berkisar Rp 224.000 – Rp 225.000
saya komentari :
merk pakan tertentu hal ini bisa saja terjadi. yang jelas banyak faktor lainnya. saya berfikir posistif ada, pihak pabrik pasti berusaha yg terbaik.
kalau secara umum besar telur juga banyak faktor yg mempengaruhi: seperti bangsa /strain unggas, umur unggas, saat masak kelamin dg masak tubuh unggas, kualitas pakan dan kuantitas pakan.
klo kuantitas pakan jelas mempengaruhi besar kecil telur, karena mempengaruhi jumlah asupan jumlah nutrisinya untuk pemeliharaan tubuh dan produksinya.
klo kualitas pakan jelas juga pengaruhnya, karena ketidakseimbangan nutrisi dalam pakan besar sekali terhadap produksi telur. artinya bagaimana bisa terbentuk sebutir telur (kandungan nutrisi telur lengkap) kalau bahan komponen pembentuknya (kandungan nutrisi pakannya jelek)????.
menurut Prof Dr Juju Wahyu, M.Sc. dalam buku NUTRISI UNGGAS..faktor yang mempengaruhi besar telur dari segi nutrisinya adalah:
1. keseimbangan asam amino
2. Asam lenoleat
Sangat terima kasih, Bp Miftah Farid menyempatkan menuliskan pencerahan mengenai hal ini.
Namun begitulah cerita dari peternak mandiri yang saya dengar. Mengenai faktor kuantitas, bisa jadi. Tapi faktor kualitas yang berkaitan dengan nutrisi, apakah mungkin terjadi pada merk pakan yang menurut saya termasuk merk elit dan terkenal.
Namun yang jelas, bobot telurnya berat, biarpun ada yang kecil. Kesimpulan saya, yang kecil pun isinya penuh dan padat.
Salam hangat dan hormat selalu.
makin asoy deh om arif :0
Wkwkwkwk… Senangnya Mas Budi hadir.
Gimana kabar Kompasiana?
Mari ngopi dulu 😀
berapa standar harga pakan per kg untuk puyuh 100 ekor pa, karena harga di bandung masih anjlok yaitu sekitar 17 000, rupiah/kg. mhn penjelasannya pa
kedua bgm system pemasaran puyuh yang dari dulu sampai sekarang berkutat pada harga yang anjlok
Terima kasih atas kunjungannya, Mas Agam.
Perkenankan saya menanggapi terlebih dahulu.
Mungkin bisa diperjelas harga 17.000 itu telur atau pakan?
Mengenai standar harga pakan, saya sendiri kurang paham. Namun kalo standar kebutuhan pakan untuk 100 ekor puyuh, bisa dihitung dari kebutuhan per-ekor puyuh yang 22 gram per-ekor per-hari.
Sementara demikian, Mas.
Mohon maaf jika kurang berkenan. Mungkin ada yang lain, semoga berkenan berbagi informasi.
Salam, Mas.
Gimana gan cara mengatsi pakan puyuh, katanya kalau kita memelihara 2000 ekor maka pakanya kurang lebih habis 3 kwintal per minggu, tapi punya saya habis lebih banyak yaitu 3,5 perminggu terus gimana solusinya gan? soalnya kalau saya kasih 22 gram per ekor hanya sampai jam 5 sore sudah habis mohon penjelasanya terima kasih
Terima kasih, Mas Aziz atas pertanyaannya.
Menurut yang saya pernah dengar waktu penyuluhan, kebutuhan yang 22 gram itu sudah hasil riset. Namun sekali pernah dengar juga, tepatnya bukan 22 gram, tetapi sekitar 22,68 gram.
Jadi saya kira khusus untuk kemitraan, 22 gram itu untuk ketentuan feed intake.
Adapun kalau saya sendiri, lebih memakai 23 gram. Sisa dari kebutuhan maksimal puyuh, bisa diakumulasi mungkin untuk dua atau tiga minggu yang akan datang. Walaupun kadang pas hari terakhir sebelum pakan datang, saya jatah juga dengan pemberian setengah dari biasanya. Asal setelah itu, pemberian pakan diusahakan benar-benar terpenuhi standarnya.
Yang jelas selama ini, terlihat puyuh cenderung berhenti makan setelah kebutuhan maksimalnya terpenuhi.
Biarpun begitu, saya kira perlu juga pengaturan penjatahan.
Alternatif lain, kekurangan yang setengah sak tadi, dibelikan pakan alternatif jagung giling yang dicampur sejak awal.
Saya kira demikian dulu kalau dari saya. Barangkali ada tambahan, sangat dipersilahkan.
Sama-sama terima kasih. Semoga menjadi pertimbangan.
Salam.
tergantung di letak daerah juga, di peternakan saya jika dalam kondisi panas sekali puyuh hanya makan 18 g / hari, namun telur yg dihasilkan menjadi ringan, 110 butir / kg, namun dengan cuaca yg mulai masuk penghujan, puyuh saya mampu menghabiskan 22 gram / hari, bobot telur otomatis naik, 90 – 95 butir / kg, beda lagi di peternakan mas arif yg sangat dingin, bisa saja memang menghabiskan 23 g / hari, namun telur yang dihasilkan bisa mencapai 88-90 butir / kg.
Wah, ternyata iklim ikut berpengaruh juga ya sepertinya. Untuk menentukan kebutuhan standar pakan puyuh.
Bisa jadi masukan, agar riset mengenai hal itu, ada di beberapa tempat dengan iklim yang berbeda.
Dari data sekilas, berarti tetap pada asumsi bahwa pemasukan pakan = produksi telur + kesehatan puyuh. Begitu kan?
Sangat terima kasih atas masukannya yang sangat berharga.
Salam semangat.
Ping-balik: Pakan Puyuh Merk SP 22 Sinta Paling Bagus, Kok Bisa??????? | [PUYUH JAYA]
mas, bicara soal pakan..
saya mau tanya, brapa x ideal nya puyuh petelur diberi makan dalam sehari ?
Silahkan, Mas. Hal tersebut pernah saya bahas di https://puyuhjaya.wordpress.com/2011/10/05/kapan-jadwal-pemberian-pakan-burung-puyuh-petelur-yang-tepat/
Terima kasih
Brapa gan kandungan protein pada pakan puyuh merk comfeed
kenapa musim hujan produksi telur puyuh turun sampai berminggu’,padahal jatah pakan sudah melebihi & saya coba di tambah top mik.ters solusinya gimana ?
Benar adanya, sesuai fakta lapangan. Puyuh saya sekarang usia 7 bulan, banyak “telur kembar”. Dan ada yg kecil under size. Awalnya saya berfikir “mungkin puyuh muda baru belajar bertelur.” Tp apa iya usia 7bln+ masih belajar bertelur. Cm krn ada faktor yg mengharuskn saya saat ini masih memakai pakan comfeed untuk puyuh saya.