Sedikit Tentang Tepung Ikan dan Bungkil Kedelai sebagai Sumber Asam Amino dalam Campuran Pakan Puyuh (Unggas)

Malu bertanya sesat di jalan. Pernah saya mendengar istilah konsentrat tulang ikan. Tanya sana sini ke toko pakan, tidak ada juga yang tahu. Beruntunglah hari ini mendapat pencerahan mengenai hal tersebut, ternyata namanya tepung ikan.

Dari komentar Bp Miftah Farid, SP mendapat pencerahan, bagaimana tepung ikan merupakan sumber asam amino, disamping bungkil kedelai.

Demikian penjelasan dari beliau di kolom komentar, halaman Pakan Ternak dan Permasalahan:

===#

tepung ikan ada dua sumber yaitu import dan lokal.
kalau import yang bagus dari negara chili, amerika, thailand dsb. rataan protein 55- 60% kelas 1. sedang lokal bervariasi kelas 1 protein diatas 55% tapi jarang /langka harga sekitar 12.000/kg, kelas dua 45 – 50% banyak. dan kelas rendah protein di bawah 40%.

penggunaan dalam pakan 5 – 10%.

kelebihan Tepung ikan adalah kandungan asam amino yang lengkap dan seimbang dari kelompok sumber protein hewani. terutama asam amino lysine dan methionine yang menonjol. memang sangat dibutuhkan unggas.

setelah itu bungkil kedele merupakan sumber protein nabati yang potensial, kelemahan bungkil kedele adalah salah satu jenis asam amino yang minim, seperti lysine.

===#

Sudah disinggung mengenai persentase kandungan dalam pakan. Namun bagaimana jika terlalu banyak asam amino dalam komposisi pakan puyuh? Dan juga apa fungsi asam amino?

Terima kasih.

23 responses to “Sedikit Tentang Tepung Ikan dan Bungkil Kedelai sebagai Sumber Asam Amino dalam Campuran Pakan Puyuh (Unggas)

  1. Sudah disinggung mengenai persentase kandungan dalam pakan. Namun bagaimana jika terlalu banyak asam amino dalam komposisi pakan puyuh?

    pertanyaan yg sangat saya tunggu jawabannya dari pak miftah farid. karena ada peternakan yg meberikan pakan puyuh dari doq – apkir dengan kandungan protein 35%

    stahu saya dalam masa pertumbuhan protein digunakan dalam pembentukan / penyusun jaringan tubuh seperi otot, sel, darah, kuku dan tulang. pada layer merupakan penyusun telur dan sperma.

    nah bagaimana jika asupannya berlebihan? apakah akan disimpan seperti halnya karbohidrat yg bisa dijadikan lemak?

  2. Permisi PUYUH JAYA, Baiklah akan saya jawab.
    pertanyaan yg sangat saya tunggu jawabannya dari pak miftah farid. karena ada peternakan yg meberikan pakan puyuh dari doq – apkir dengan kandungan protein 35%
    saya kira pertanyaan seorang yang telah puluhan tahun bergelut dibidang perpuyuhan justeru menjadi pertanyaan yang lebih besar lagi. Apa benar ada peternak yang memberikan pakan kandungan protein kepada puyuhnya sebesar itu???????. Kalau pada ternak ikan ya, sekali lagi saya katakan ya bisa sebesar itu (35%) pada ternak ikan dan tidak mungkin pada ternak unggas mana pun sekalipun pada ternak puyuh yang sdh diakui oleh para ahli nutrisi seluruh dunia membutuhkan protein tinggi. Ini saya jawab karena ada pertanyaan seperti itu. Tapi Sudahlah mungkin ini hanya pertanyaan iseng saja.
    Secara biokimia hubungan protein-lemak-karbohidrat adalah ibarat mata rantai yang harmonis pada system biologis, proses glikolisis, glikogenolisis dan glikoneogenesis pada setiap fase umur hewan ternak dan juga manusia. Pada garis besarnya kekurangan protein menyebabkan berhentinya pertumbuhan dan kehilangan pertumbuhan rata2 6-7%. Pada puyuh petelur kekurangan protein yang ringan hanya menyebabkan penurunan BOBOT TELUR. Pada defisiensi protein yang hebat produksi telur puyuh menjadi menurun dan berhenti. Puyuh akan kehilangan berat badan, bulu yang hilang tiap hari sulit untuk tumbuh kembali disertai kehilangan jaringan-jaringan tubuh dan kehilangan BOBOT BADAN.
    Pertanyaan berikutnya bagaimana jika berlebih kandungan protein ??????? tanda gejala kelebihan protein dalam hal ini asam amino, meskipun semua asam amino esensial dalam keadaan seimbang, mengakibatkan mengalami penurunan pertumbuhan yang ringan, penurunan penimbunan lemak tubuh dan kenaikan tingkat asam urat dalam darah. Dapat juga kotoran menjadi encer disebabkan oleh banyaknya konsumsi air minum untuk mengeluarkan kelebihan asam urat tadi. Kelebihan protein dapat pula menyebabkan kelenjar adrenal membesar dan meningkatnya produksi adrenocorticosteroid. Tadi dikatakan penanya diberikan pada puyuh dari doq – apkir dengan kandungan protein 35%. Maka saya jawab sebelum puyuh sampai apkir pun pada DOQ dengan protein sebesar itu selama 3-4 hari saja bisa dipastikan TEWAS.
    Sekali saya katakan pertanyaan iseng atau memang tidak tahu bagaimana menghitung jumlah kandungan protein, lemak dll dalam pakan, mungkin sdh selayaknya para peternak mau dan mampu mengenali dan menyusun formulasi pakan puyuh. Bukan soal ribed dan sebagainya. Mohon maaf bila ada tulisan yang tidak pantas, bukan untuk maksud yang jelek tetapi agar terus mamacu untuk terus mencari dan berbagi, sekiranya bisa dimaklum.
    Terima kasih kepada Puyuh Jaya semoga tetap jaya atas waktu dan tempatnya.
    WASSALAMU ‘ALAIKUM.

    • Waalaikumsalam wr wb. Silahkan Bp Miftah Farid. Terima kasih.

      Sedikit menggarisbawahi:

      Sama-sama kerontokan bulu. Apakah tidak juga disebabkan salah satunya karena kelebihan asam amino?
      Maaf sebelumnya untuk Mas Sholehuddin. Bahwa dulu pernah menyampaikan dalam komentar, salah satu penyebab kerontokan bulu adalah kelebihan asam amino.
      Mungkin Mas Sholehuddin bisa lebih menjelaskan? dan juga pencerahan mengenai hal tersebut dari Bp Miftah Farid?
      https://puyuhjaya.wordpress.com/mengenal-penyakit-pada-burung-puyuh-pencegahan-dan-pengobatannya-berak-kapur-pullorum/#comment-768

      Mohon maklum. Terima kasih.

    • saya tidak bohong pak, silahkan bapak ke daerah jember pak. ada peternak yg memberikan pakan dengan protein sebesar 35% dan EM 2660 kkal/kg. bahkan beliau mempunyai 4 macam jenis pakan.
      1. protein : 20% em : 2990 kkal/kg
      2. protein : 25% em : 2880 kkal/kg
      3. protein : 30% em : 2770 kkal/kg
      4. protein : 35% em : 2660 kkal/kg
      sekali lagi saya minta maaf, ternyata pakan yg diberikan tidak sampai apkir, hanya sampai umur 6 minggu.

  3. sedikit menanggapi mas arief masalah rontok bulu, sekali lagi saya bukan ahli teori seperti pak miftah, saya hanya mengandalkan pengalaman di lapangan saja.
    rontok bulu memang banyak faktor yg menyebabkan salah satunya adalah kadar asam amino yg cukup tinggi. hal ini juga dijelaskan di majalah trubus. dan cara mengatasinya adalah mengurangi kadar protein pakan atau bahkan mempuasakan puyuh serta mengurani intensitas cahaya.

    namun lebih jelasnya mungkin pak miftah bisa lebih detail menjelaskan kenapa itu bisa terjadi. karena bisa dikatakan saya kosong masalah teori.

    sedangkan mengutip kata2 pak miftah
    “Maka saya jawab sebelum puyuh sampai apkir pun pada DOQ dengan protein sebesar itu selama 3-4 hari saja bisa dipastikan TEWAS.”
    kenapa di peternakan teman saya justru bagus2? sekali lagi itulah pengalaman dilapangan pak. sangat beda sekali dengan teori.

    jika harus lebih ekstrim lagi pak. sekali lagi ini hanya dari pengalaman dilapangan, jika saya tanya, percaya atau tidak kah jika telur tetas bisa menetaskan rata2 90% betina 10% jantan?
    bahkan bisa 95% betina 5% jantan?
    padahal normalnya hanya 50% jantan 50% betina?
    jika ditanya masalah teori sy yakin itu hanya pertanyaan iseng.
    tapi jika pengalaman di lapangan bisa jadi itu benar.

    Allah Maha Adil, Allah Maha Besar,
    hari ini rame di desa gumukmas kec. kasian kab. Jember
    ada pohon nangka berbuah pisang.

    Jika Allah menghendaki, siapa yg bisa menghalanginya?

    • Terima kasih penjelasannya, Mas Sholehuddin. Mengacu pada komen terdahulu, berarti rontok bulu bisa banyak hal yang menjadi penyebabnya.

      Tentang nangka berbuah pisang, menarik sekali untuk disharing di dunia maya. Sayangnya tidak ada fotonya ya?

      Salam

  4. Pemisi pengelola Puyuh Jaya, ada sedikit aja soal di lapangan.
    Ya saya memang belum lama dilapangan dibandingkan bapak, dimulai waktu itu tahun 1989 ketika masuk IPB bersama saudara saya dari kota ukir yaitu jepara. Memang nasib berjalan terus dan tak sama satu sama lain. Saudara saya ini sekarang sudah punya Farm dengan nama SQF (Slamet Quail Farm) di Cikembar Sukabumi, beliau sudah menjadi pengusaha sukses bidang perpuyuhan (mungkin bapak kenal beliau).
    Bersama beliau sama-sama mengenal puyuh waktu itu, ketika itu saya juga ikut membantu penelitian tentang puyuh bersama Dr.Ir Sri Soepraptini Mansyoer dan Ir. Sri Sidarwati MS. Di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Ternak Fakultas Peternakan IPB. Ketika lulus ketika lulus saya berpisah dengan beliau, saya bekerja pada perusahaan breeding farm and hatchery di bogor. Kurang lebih 5 tahun menjadi Asisten health and technical servis, Alhamdulillah saya ditempa secara fisik dan mental oleh atasan seorang pakar dari Thailand. Sedang Saudara saya ini bekerja di daerah Sukabumi hingga Sukses besar di kota sana.
    Selanjutnya saya ikut juga diperusahaan raksasa besar asal Thailand dan terbesar di Indonesia dan tersebar di belasan Negara, menguasai semua lini dunia peternakan(mungkin bapak kenal pokpahnd). Kebetulan saya ditempatkan pada Reseach and Test Farm, Farmnya puyuh di tangerang sana. Bagian seluk beluk perpuyuhan. (mungkin orang bilang tempat FS, PS, GPS dsb) saya tidak sebut demikian.
    Selanjutnya saya buka ternak kecil-kecilan hingga kini di rumah. Alhamdulillah banyak teman saya yang berhasil dan mempunyai puluhan ribu ekor disini. Ya kalau say mah tidah lebih dari 4000 an saja. (sibuk kali ya ngurusin teman-teman).
    Oh ya menanggapi hasil perkawinan yang bisa mencapai rasio kelamin 95% betina dan 5% jantan pada puyuh . saya belum dapat tuch bagaimana cara perkawinan dan metodologi nya yang digunakan. Setahu saya yang terbatas ini, selama saya ikut pelatihan tingkat nasionan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Jawa timur maupun Balai Besar Inseminasi Buatan Lembang Jawa Barat. Belum mendapat hasil seperti itu pada unggas. (mungkin peneliti di sana …..??????).
    Kesimpulan saya mungkin antara teori dan praktek harus sejalan kali ya. Bisa saja kebanyakan praktek kurang teori bisa ……. kali ya???, demikian ibarat orang banyak ibadah kalau tidak tahu ilmunya mungkin……..(Allah yang maha tahu).
    Ya saya rasakan, saya masih kurang pengalaman dilapangan apalagi teori-teorinya, makanya saya masih terus dan terus menggalinya soal perpuyuhan ini dan bisa menciptakan sesuatu strain puyuh seperti bapak Sholehuddin (saya ada puyuh yang ukuran tubuhnya lebih besar dari biasanya, mungkin bisa dijadikan strain baru????). Mohon maaf itu Cuma sekelumit perjalanan hidup di perpuyuhan saya, sekali lagi mohon maaf kepada semua pihak , termasuk pada Puyuh Jaya saya ucapkan terima kasih.
    Wassalamu alaikum.

    • Waalaikumsalam wr wb.
      Silahkan Bp Miftah Farid.
      Salut untuk pengalaman dan keilmuannya. Sungguh terima kasih yang sebesar-besarnya, karena telah tidak pelit ilmu berbagi di blog sederhana ini.
      Semoga menjadi berkah yang sebesar-besarnya. Amiin…

      Salam sejahtera dan sukses selalu.

    • dengan data di atas apa ndak jauh lebih berpengalaman bapak dari saya, jauh jauh jauh wus wus wus . . . . .

      saya juga sangat salut dengan pak miftah, ada orang yg dengan segudang pengalamannya masih menyempatkan hadir di blog yg sederhana ini.

      saya memang berguru kepada pak Slamet, dan sekarang guru saya bertambah lagi Pak Miftah Farid, SP.

  5. Tolang mas bagi resepnya..

    Bagaimana caranya supaya bisa menetaskan rata2 90% betina 10% jantan, bahkan bisa 95% betina 5% jantan

    Bapak kan guru saya,
    Saya yakin Bapak tidak pelit ilmu berbagi di blog sederhana ini.

    Semoga menjadi berkah yang sebesar-besarnya. Amiin…

  6. Teori adalah rohnya praktek lapangan, harus sejalan lah kita pelajari teori dulu baru lapangan, teori dan praktek lapangan itu harus sejalan gak boleh saling mendahului.

  7. pembibitan puyuh hasil nya 95/sen. betina.gmn cr nya pak……….

  8. Fajar Farid Farm Breeder (3F Breeder)

    Siapa tuch, yang mulai mengeluarkan issue pembibitan puyuh ketika menetaskan bisa 90 – 95% betina dan 5% adalah jantan. harus bertanggung jawab menjelaskan ke publik dasar teori, metodologi dan aplikasinya ???. disini bukan masalah demikian itu rahasia breeder/pembibit puyuh. tetapi lebih masalah tanggung jawab moral aja terhadap publik. Ok.

    • Mengenai bisa menghasilkan 90% betina, penilaian saya dari komentar-komentar di atas baru sekedar KEINGINAN, HARAPAN, kalo boleh dikatakan masih ANGAN-ANGAN. Walaupun semua tidak bisa dipastikan. Karena kepastian terhadap yg akan terjadi adalah milik Tuhan.

      Penilaian saya seperti itu. Tidak ada pernyataan yang menyatakan sudah bisa pasti menghasilkan 90% betina, karena masih memakai kata “mungkin” dan “bisa jadi”.

      Mohon maaf apabila ada salah kata.

      Salam sukses selalu.

  9. pakan unggas protein 35 % ane yakin seyakin2 nya tuh di kasih urea sebagai boom protein hehehe… atau kalo ngak yah data kandungan tiap bahan nya yang ngaco atau ngitung nya sambil nenggak inex 5 butir hehehe….
    pak miftah sebagai nutrionis kelas atas kenapa masih mengajarkan PK sebagai dasar penyusunan pakan bukan nya sekarang PK hanya sebagai rujukan karna setau saya (nwbi oot ini) asam amino lah yang di hitung….

    oot dikit pak miftah sahabat pak slamet tanyain gimana kabar APPI nya kok sepi amat …

    • pakan unggas protein 35 % ane yakin seyakin2 nya tuh di kasih urea sebagai boom protein hehehe (Abimanyu, 11 februari, 2012). sedang menurut Sholehuddin (27 desember, 2011) pertanyaan yg sangat saya tunggu jawabannya dari pak miftah farid. karena ada peternakan yg meberikan pakan puyuh dari doq – apkir dengan kandungan protein 35%. maka dijawab oleh Miftah Farid (27 Desember 2011).Tadi dikatakan penanya diberikan pada puyuh dari doq – apkir dengan kandungan protein 35%. Maka saya jawab sebelum puyuh sampai apkir pun pada DOQ dengan protein sebesar itu selama 3-4 hari saja bisa dipastikan TEWAS.
      jadi jelas yang mengatakan kandungan pakan unggas 35% bukan saya, tetapi saudara kita Bapak Sholehuddin. Ok jelas pak.
      kenapa saya pakai perhitungan kandungan bahan baku dengan PK, SK, LK, dsb. kenapa tidak langsung saja pada Asam amino khusus untuk Protein? boleh -boleh saya sangat setuju, kita menggunakan itu.
      1. apakah sdh waktunya kita menghitung Asam amino?,
      2. sementara ketika kita belum menghitung sampai ke asam aminonya, kalau kita sudah tahu kandungan asam amino masing-masing bahan baku, saya kira tidak salah menghitung PK-nya dulu.
      3. saya sangat setuju untuk menyusun pakan dg tidak mengabaikan kesimbangan asam aminonya.
      4. terima kasih pak Abimanyu atas share-nya. kapan kita ketemu lagi di dunia perpuyuhan?.
      5. mengenai soal APPI, saya tidak bisa berkomentar.

  10. saya tau kok pak yang punya statmen bukan bapak makan nya komen saya ngak saya sambung .

    yah kapan lagi kalo ngak sekarang biar jadi pendidikan yang baik buat peternak baru soale kan sekarang banyak produsen pakan rumahan bilang nih pakan murah PK sekian tanpa tau bagai mana proxsimat nya bukan begitu pak…

    hayu reuninan neng jogja pak,neng lilian farm ngene pak dudung kemaren aku abis dr sana di kasih banyak ilmu ma beliau…

  11. mohon saya di ajari dan di bimbing tentang dunia perpuyuhan

  12. SERU UNTUK DI IKUTI SHARENYA, TETEP SMANGATTTTTTTT!!!

  13. maaf pak mau tanya tapi agak nyimpang. soal bebek petelur. apa benar menir kedelai tidak cocok untuk bebek petelur? juga npemberian ransum urea meskipun sedikit yang sesuai dengan resep2 yang beredar di internet tidak cocok untuk bebek petelur? terima kasih..saya tunggu balasannya

Tinggalkan Balasan ke Sholehuddin Batalkan balasan