Artikel pertama mengisi kategori baru “kasus penyakit puyuh” ini saya unggah dari komentar di halaman Forum Puyuh. Dimana puyuh piaraan Bp Deddy masih umuran 5 bulan, namun sedang terkena cobaan terserang penyakit yang diduga snot dan kemungkinan akibat perubahan cuaca.
Semoga ada yang berkenan memberikan pencerahan. Terima kasih.
Seperti yang disampaikan berikut ini:
mohon masukan nya…
akhir2 cuaca sangat tidak bersahaja bagi peternak unggas.
contoh nya saya juga mengalami nya pada unggas puyuh
dimana akibat dari perubahan cuaca yang sangat signifikan ini menyebabkan puyuh mengalami gangguan “pernafasan” atau mungkin bisa di sebut SNOT menurut tafsiran peternak pemula di tempat saya.
hal itu berakibat produksi telor menurun drastis,dan kotoran burung berbau sangat menyengat,,,
kondisi burung tidak ada perubahan drastis cuman sedikit BATUK dan terdengar bunyi “week week” terkadang juga ada yang bertingkah mengaruk2 kepalanya sendiri… dan aneh nya lagi kebutuhan pakan over alias RAKUS melebihi porsi standart…
untuk kematian pada puyuh saya tidak begitu besar sekitar 0,5% an saja
saya sudah memberikan obat berupa NEO meditril 3 hari belum ada reaksi, kemudian 7 hari kedepan saya ganti dengan ramuan dapur JAHE dan KUNYIT…. tp sebagian sembuh dan sebagian ada yang malah kambuh…
untuk yng pernah mengalami hal ini tolong bantuan nya dan anjuran nya apa langklah yang harus saya lakukan …. untuk pemberian desinfektan saya sudah lakukan tiap siang hari menyemprot ke kandang ,sangkar,dan alat2 untuk mencuci saya campur dengan desinfektan
ada anjuran nuntuk mengafkir unggas saya dan mengistirahatkan kandang selama seminggu dengan mencucihamakan kandang total ( desinfektan)
tp itu saya rasa berat sekali padahal saya baru 5 bulan jalan…
awalnya saya sangat senang sekali karna sebelum nya mampu berproduksi 90-95% dan sekarang kira2 hanya berproduksi sekitar 70-75% saja.
mohon saran dari para pemula atau senior di sini trims ….
==#
Tanggapan dari Mas Sholehuddin, Lanang Quail Farm, Jember, Jawa Timur :
saya rasa sama dengan yg dialami di peternakan pak komari.
di lumajang cenderung dekat dengan areal pegunungan yg kadar kelembapannya cukup tinggi.
penyemprotan disinfektan memang efektif untuk membunuh kuman penyakit namun jika dilakukan dalam suasana basah maka cenderung menjadi kandang semakin lembab, sebaiknya lalukan 2x seminggu sudah cukup dan lakukan disaat udara panas atau tengah hari.
obat snot terbaik adalah Doctril dan berikan 5 hari berturut-turut.
gunakan lampu pemanas agar puyuh mendapatkan kehangatan lebih.
usahakan kandang jgn terlalu lembab. dan pisahkan puyuh yg terjangkit snot. karena snot sangat menular.
===#
Pengalaman Sdr Buk Min, Lumajang mengatasi Snot:
salam puyuh jaya…. saya peternak dari lumajang jg, yg jg pemula menurut pengalaman pribadi,perubahan cuaca memang berpengaruh sekali terhadap unggas terutama puyuh,,untuk mengantisipasi hal tersebut saya membrikan ramuan berupa jamu,antra lain;kunyit, kencur,bawang m, bawang p, gula jawa,serta daun pepaya, dan alhamdulillah sampai skrang tetap sehat ,mudah2han bs membantu
saya mau bertanya bagaimana cara agar telur puyuh berbobot,masalhnya bobot telur puyuh saya cuma 10-15gr.akan tetepi banyak yang bobot 10gr.saya mau minta resepnya bagaimana mengatasi snot…
saya peternak puyuh pemula dan mencoba memelihara puyuh sebanyak 100 ekor setelah berjalan beberapa bulan dan mulai bertelur tetapi belakangan ini burung puyuhnya kelihatan matanya sayu sekali dan kemudian mati tiba-tiba mohon penjelasan atau saran obat yang harus dipakai
Mohon di jelaskan lebih detail untk pengaplikasian ramuan jamu dari pengalaman bpk. Buk min lumajang. Trimakasih