Panduan Beternak Puyuh [Cara Memaksimalkan Produktivitas]

Cara memaksimalkan produksi puyuh dalam bertelur, sebenarnya kalau dirunut dari berbagai artikel yang sudah-sudah, baik di blog baru ini, maupun di blog lama, sudah seringkali dibahas detil-detilnya. Hanya mungkin judulnya saja yang berbeda. Jadi malah seperti muter-muter. Walaupun tidak juga, karena masing-masing punya topik tersendiri.

Perlu lagi mungkin untuk dipertegas pada postingan kali ini, tentang cara memaksimalkan produktivitas puyuh dalam bertelur.

Postingan artikel ini merupakan kelanjutan dari postingan sebelumnya mengenai Cara Meningkatkan Produktivitas Puyuh. Pada postingan tersebut, sedikit saya opinikan mengenai terkait pada apa saja tentang hasil maksimal dari puyuh. Mengenai ukuran maksimal, saya kira asal sudah terpenuhi cara-cara untuk memaksimalkan produktivitas, berapa dan bagaimana hasilnya, itulah ukuran maksimal. Terkecuali ada yang terlewat. Atau ada penyebab lain yang di luar dugaan, dan menjadi hal baru dalam rangkaian cara memaksimalkan produktivitas puyuh.

Hanya dengan bekal keterbatasan pemahaman dan pengalaman saya dalam perpuyuhan, berikut akan saya sampaikan cara memaksimalkan produktivitas puyuh dalam bertelur. Yang berarti meningkatkan produktivitas untuk yang belum maksimal.
Secara global saja akan saya sampaikan. Mendetilnya, beberapa sudah banyak dibahas di berbagai artikel postingan blog ini maupun blog lama.

1. Perlu dipahami masalah DOQ bibit puyuh petelur. Bisa jadi kemampuan maksimalnya mungkin berbeda-beda antara produk satu dengan yang lainnya, tergantung bagaimana kualitasnya. Walaupun mungkin ada standarnya secara umum.

2. Intensifitas pada masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur. Tentang hal ini sudah banyak juga dibahas, walaupun teknis mendetilnya belum saya postingkan, karena keinginan melampirkan fotonya belum kesampaian.
Intinya, perawatan pada masa pembesaran DOQ bibit puyuh ini ikut menentukan maksimalnya sejauh bagaimana nantinya pada saat dewasa.
Salah satu contoh standar pemberian pakan stater (quail stater) sebagaimana yang disampaikan penyuluh dari PT adalah 6 sak BR stater untuk populasi 1000 ekor bibit puyuh.

3. Setelah masa umuran dewasa, dimana burung puyuh sudah naik kandang teluran, pada masa awal naik kandang (saya lebih menyukai umur 25 hari), jaga standar jatah pakan untuk per-ekor per-hari. Bahkan pada masa ini, istilah jawa-nya diumbar saja untuk memenuhi nutrisi masa pertumbuhan.
Diumbarpun tidak usah khawatir akan habis berapapun. Burung puyuh saya kira tidak akan makan di luar kebutuhannya. Jika dirasa sudah cukup, si doi akan berhenti makan, tidak akan terus menerus makan.

4. Perhatikan per-kandang-an dan lingkungan rumah induk, mulai dari penerangan sampai sirkulasi udara.
Untuk hal ini, bahan atap sepertinya ikut berpengaruh juga. Walaupun masih dalam tahap praduga karena beberapa kasus yang sama, yang baik adalah beratap genting. Jika asbes, mungkin jaraknya tinggi atau di-cat / labur bagian dalamnya. Untuk ini kaitannya dengan berat telur. Walaupun faktor cuaca bisa jadi juga ikut mempengaruhi.

5. Periksa kebersihan tempat minum. Mungkin jika memakai niple drinker, cenderung bersih. Saya kurang paham.

6. Periksa apakah puyuh terserang penyakit. Baik karena virus, bakteri, maupun jamur. Hal mengenai penyakit, juga sudah beberapa dibahas di postingan-postingan blog ini, yang utama dari saudara-saudara yang telah berkenan berbagi ilmunya dalam menangani penyakit puyuh.
Diantaranya untuk pencegahan penyakit ialah dengan vaksinasi.

7. Menjaga sanitasi kandang. Diantaranya dengan penyemprotan desinfektan.

8. Memberikan asupan vitamin, suplemen, dll semacamnya. Alternatifnya juga untuk menjaga stamina, dengan diberi ramuan tradisional seperti yang sudah pernah saya postingkan juga.
Selain itu, dalam rangka menjaga stamina, pemberian gula sepertinya juga penting. Ukurannya 1 sendok makan untuk 10 liter air. Tentu tidak setiap hari. Biasa dianjurkan pada masa pancaroba.

9. Memperhatikan kualitas pakan puyuh baik stater maupun layer.

Sementara 9 dulu cara global memaksimalkan produktivitas puyuh, atau meningkatkan pada puyuh yang belum maksimal produksinya. Mendetilnya sudah beberapa dibahas atau yang akan dipostingkan dalam next artikel.

Barangkali diantara pengunjung yang terhormat ada yang berkenan berbagi? Menambah atau mengkritisi pada cara memaksimalkan produktivitas puyuh.

Salam sejahtera dan sukses selalu.
[Puyuh Jaya]

Artikel terkait:

2.
Begini Rangkaian Global Budidaya Burung Puyuh Petelur dari Awal Sampai Apkir

3. Panduan Beternak Puyuh [Mulainya Bagaimana]

Panduan Beternak Puyuh [Survey Pakan dan Peluang Pemasaran Telur Puyuh]

Panduan Beternak Puyuh [Pemantapan]

Panduan Beternak Puyuh [Pemantapan]

55 responses to “Panduan Beternak Puyuh [Cara Memaksimalkan Produktivitas]

  1. Permisi maS,mau nanya. Saya peternak puyuh pemula hanya 50 ekor sahaja,tapi sudah 42 hari kok belum bertelur ya?mhoon dong saran nya.

Tinggalkan Balasan ke Mohamad Yogi Ramdani Batalkan balasan