Analisa Sederhana terhadap Usaha Budidaya Ternak Ayam Jawa / Kampung Super Kemitraan

Melanjutkan postingan mengenai ternak ayam kampung / ayam jawa super yang lalu, kali ini saya akan mengetengahkan analisa usaha budidayanya.

Karena saya tidak mengalami sendiri, analisa ini saya sebut sebagai sederhana, berdasarkan informasi dari peternaknya, yang disampaikan secara global. Atau mungkin memang penghitungan keuntungannya lebih sederhana dibanding beternak puyuh?

Dalam perputaran modal, beternak ayam kampung / ayam jawa super ini terhitung bersifat bulat, dimana pada saat panen, modal yang bulat tadi berputar dan kembali dengan sudah menggandeng keuntungan. Untuk nanti pada periode selanjutnya, modal yang bersifat bulat tadi masuk lagi menjadi aset usaha. Begitu seterusnya. Terkecuali kalau ingin menambah omset, bulatnya menjadi semakin besar.

Lain dengan dalam analisa usaha beternak burung puyuh. Dalam usaha beternak puyuh, modal berputar lama dan panjang. Pengembalian modalnya juga sedikit demi sedikit tiap minggu. Hm… Sepertinya praktis perputaran modal usaha ayam kampung / ayam jawa super ya..

Monggo, silahkan disimak analisa sederhana berikut ini..

Beberapa poin yang menjadi catatan dalam perhitungan analisa sederhana KEMITRAAN budidaya beternak ayam kampung / ayam jawa super ini diantaranya:

1. DOC bibit ayam kampung / ayam jawa super, beli dari perusahaan kemitraan.

2. Pakan dipinjami oleh perusahaan kemitraan, yang nanti diperhitungkan pada saat panen.

3. Pembelian oleh perusahaan kemitraan dengan melihat bobot ayam. Jika ada yang sudah terlalu besar, tidak diambil. Namun jika rata-rata kurang dari standar, hari panen akan mundur.

4. Rata-rata waktu sampai pemanenan adalah 55 hari.

5. Obat-obatan juga dipinjami pihak perusahaan, yang akan diperhitungkan pada saat pemanenan.

6. Yang dihitung pada analisa ini hanya perputaran modal omset-nya saja. Mengenai biaya kandang pembesaran DOC, kandang pembesaran lanjut yang merupakan modal tetap, tidak dihitung.

6. Hal-hal lain yang rinci / detil, saya belum mengetahui.

– – – – – – – – – – – – – –

Hitungan perputaran modal kemitraan beternak ayam kampung / ayam jawa super sebagai berikut ini untuk populasi 500 ekor:

1. Harga DOC bibit ayam kampung @Rp 4.400. Untuk 500 ekor membutuhkan modal: Rp 2.200.000.

2. Pakan dan obat-obatan dipinjami oleh perusahaan kemitraan, dibulatkan total sejumlah Rp 4.500.000.

3. Penggunaan listrik, sekam, dan air, kira-kira Rp 200.000.

4. Jumlah total modal baik yang dipinjami perusahaan kemitraan, maupun yang harus dikeluarkan peternak sampai panen (55 hari), sebesar: Rp 6.900.000.

5. Tanpa dijelaskan mengenai fluktuasi harga, bobot standar panenan, pada saat pembelian oleh perusahaan kemitraan, rata-rata pembelian untuk populasi 500 ekor, menghasilkan sejumlah Rp 9.300.000.

6. Berarti keuntungan dalam satu putaran modal kemitraan ternak ayam kampung / ayam jawa super (55 hari) untuk 500 populasi, adalah: Rp 9.300.000 – Rp 6.900.000 : Rp 2.400.000.

[kok besar ya? Menggiurkan.]

Sebagai tambahan informasi, terutama pada fluktuasi harga. Menurut keterangan dari peternak, ternyata terlebih dahulu, harga sudah ditentukan pembeliannya berapa, pada saat awal kontrak kerjasama, dalam satu putaran.

Entah bagaimana realisasi pelaksanaannya, saya ingin mencoba . . .